15 July 2007

PETROKIMIA & MERCON KEMATIAN

MENUNGGU KEMATIAN DISEBUAH KOTA

Ledakan, identik dengan bom, mercon, rudal. Suara-suara yang keras memekakkan telinga normal, itu terjadi sekitar pukul 15,30. Terdengarlah suara ledakan dahsyat yang berasal dari sebuah pabrik petro widada, yang memproduksi bahan-bahan yang mudah terbakar serta mengandung banyak unsur-unsur kimiawi yang senyawa dan mempunyai akibat, dapat melayangkan nyawa manusia.

Terdengarlah suara-suara khawatir manusia yang ikut membumbung ke udara bersama-sama dengan asap akibat ledakan sebuah pabrik petro widada. Juga disertai ledakan tangis dari keluarga korban, disertai kecemasan penduduk kelurahan Tlogo pojok, kelurahan Meduran, kelurahan Roomo, kelurahan Yoso wilangun, penduduk perumahan Gresik kota baru (GKB), yang ke semuanya mengambil sikap keluar rumah masing-masing. Meski hanya mengintip dari balik asap hitam pekat, meneropong tembus di tempat pusat kejadian.

Asap hitam pekat yang terlihat seperti hantu kematian bagi warga Gresik, yang meng-angkasa mengandung banyak zat kimia yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk-makhluk hidup. Yang dikeluarkan oleh terbakarnya pabrik petro widada yang sistem keamanannya di pantau melalui sistem komputerisasi?. Se-berapa jauh pemantauan badan pemerintah yang menganalisis mengenai dampak lingkungan yang polusinya selama ini di keluarkan oleh pabrik petrokimia cs. Jika berhadapan dengan rupiah-rupiah yang sexy, menarik nafsu syahwat manusia-manusia “normal”.

Mendadak suasana perbincangan masyarakat Gresik, dengan budaya cangkruk di warung-warung kopi. Secara alami membentuk forum di warkop-warkop dengan judul meledaknya pabrik petro widada, yang tidak hanya meledakkan suasana masyarakat sekitar pabrik. Tapi juga suasana seluruh masyarakat Gresik, mendadak sontak membicarakan ledakan, kebakaran, secara sadar atau tidak mereka tergiring oleh keadaan yang menggiringnya, kelihatan seperti diskusi-diskusi para aktivis-aktivis mahasiswa yang kritis, hampir mirip dengan para pakar yang berkoar-koar menerangkan dengan sangat rigid (detail), dan kelihatan lebih pintar sehingga menguasi alur pembicaraan. Maklum disitu ada beberapa orang pegawai petro widada, yang tak tahu lagi nasib hidup masa depannya.

Berbeda dengan keadaan para korban yang mengerang, meraung-raung kesakittan dan diiringi raungan mobil ambulance yang membawanya ke beberapa rumah sakit. Rumah sakit petro, rumah sakit semen yang keduanya berada di Gresik, dan yang terakhir rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya. Dengan penuh siaga dan sigap tanpa menunggu perintah prosedur birokrasi rumah sakit di Indonesia yang sangat terkenal itu, keadaan berbalik seratus delapan puluh derajat pada waktu itu, selanjutnya terserah anda. Dan yang muncul adalah insting kemanusiaan, petugas-petugas rumah sakit berfungsi sebagai makhluk sosial (akankah sementara waktu) ?.

Standarisasi, demikian celetuk seorang mantan pekerja proyek pembangunan pabrik-pabrik yang telah melalang berpetualang dari proyek ke proyek. Mental korupsi dalam pembangunan proyek pabrik-pabrik, yang tanpa peduli dengan lingkungan yang ada di sekitar pabrik. Munculnya peristiwa meledaknya petro widada, entah siapa lagi berikutnya yang akan mengikuti jejak langkah petro widada, karena masih ada tetangga-tetangganya yang kemungkinan pembangunannnya berdasarkan dan berlandaskan pada azas mental korupsi-isme. Bagi pimpinan-pimpinan proyek pabrik mungkin tak pernah memperhitungkan lingkungan sekitar, bahkan mungkin mereka mengatakan “bulshit” dengan standarisasi, lingkungan sekitar, makhluk hidup, sikap social. yang penting dapat Iso 9001, 14000 atau angka-angka yang mirip dengan togel. Itukah proyek?.

Pengakuan yang selalu merugi tanpa sebab yang jelas, selalu dilontarkan dari mulut manis pemilik pabrik kepada para buruh, akan terasa kecut-pahit dalam pendengaran telinga para buruh, inikah pilihan hidup. Bagaimanakah peran depnaker, sikap apa yang akan diambil. Sampai hari ini pemilik modal selalu jadi nomer satu dan selalu di menangkan dalam kasus apapun dengan pihak buruh, meminjam istilah Karl marx, bahwa negara secara hakiki merupakan negara kelas, sampai kapan negara ini di kuasai secara langsung atau tidak langsung oleh kelas-kelas yang menguasai bidang ekonomi. Apakah itu embrio virus KKN yang sudah sangat akut menghinggapi tubuh-tubuh “kebal” pemimpin negeri ini.

Imbasnya kepada rakyat yang sangat awam dan itu merupakan gambaran riil rakyat negeri ini. Penduduk sekitar pabrik yang mengalami shock terapi, dan yang paling utama trauma yang dialami anak-anak kecil, balita yang kesemuanya dapat dipastikan akibat dari bunyi ledakan yang mengeluarkan asap polusi. Dengan se-enaknya dan penuh kenikmatan duniawi pemilik pabrik dapat asuransi, sudah dipastikan akan dapat membangun pabriknya kembali. Bahkan dalam waktu paling lama tiga bulan pabrik tersebut bisa berdiri lagi dengan congkaknya. Rugikah?. Lantas bagaimana sikap pihak-pihak pemerintahan yang terkait, LSM-LSM diamkah?. Sampai hari ini imbas polusinya saja tidak ada kompensasi yang sejelas-jelasnya kepada masyakat Gresik dengan pihak pabrik petrokimia CS. Adakah unsur-unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme masuk wilayah tersebut. Gresik kota yang rawan akan hantu polusi dan itu akan terus menghantui masyarakat Gresik, sampai kapan ? .

Wahai rakyat bersiap-siaplah kalian, menjadi yang menderita, kesakitan, atau bahkan kematian. Tahu-tahu meledak, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan sampai hari ini bencana-bencana tersebut selalu berpihak kepada rakyat, berbeda dengan pemimpin kita yang selalu meng-atasnamakan rakyat (hanya atas nama). Dimana letak kontrak sosialnya antara rakyat dengan pemimpinnya, adakah?. mungkin kita butuh semacam atau bahkan lebih dari kata yang di kumandangkan seorang Wiji Thukul yang mengatakan “hanya satu kata lawan”. Tapi bagaimanakah cara tercepat dan tepat?.

Disamping itu pula. Ini adalah sikap melestarikan dan membuang, yang biasa dilakukan orang, dalam sejarah manusia, bukan?.

achmad fathoni

Gresik/ Grisee






1 comments:

SEKJEN PENA 98 on 4 December 2007 at 20:56 said...

Memang banyak yang pergi
Tidak sedikit yang lari
Sebagian memilih diam bersembuyi
Tapi… Perubahan adalah kepastian
dan untuk itulah kami bertahan
Sebab kami tak lagi punya pilihan
Selain terus melawan sampai keadilan ditegakan!

Kawan… kami masih ada
Masih bergerak
Terus melawan!
www.pena-98.com
www.adiannapitupulu.blogspot.com

Tempat Download Gratis

 

Eson Grisee Copyright © 2009 Community is Designed by Bie